Pengertian Ekonomi Publik
Ekonomi publik adalah studi
tentang kebijakan pemerintah melalui lensa efisiensi ekonomi dan pemerataan. Pada tingkat yang
paling dasar, ekonomi publik memberikan kerangka untuk berpikir tentang apakah
pemerintah harus berpartisipasi dalam pasar ekonomi dan sejauh mana peran
pemerintah seharusnya. Ekonomi publik juga mempelajari akan peran
pemerintah dalam menyediakan barang-barang publik yang tidak dapat disediakan oleh sektor
swasta.
Dalam
pengertian yang lain Ekonomi Publik
merupakan cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah publik dalam artian
masyarakat, pemerintah atau negara, dalam konteks perekonomian seperti
kebijakan subsidi atau perpajakan, regulasi atau deregulasi, nasionalisasi atau
privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahanan pangan, kebijakan teknologi,
pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Ekonomi publik
juga disebut dengan finansial publik. Wikipedia menyebutkan bahwa financial
publik mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran
dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi
sosial).
Sejarah
Ekonomi Publik
Timbulnya
disiplin ilmu ekonomi publik didasarkan beberapa landasan pikir sebagai
berikut:
1.
Masalah kunci dalam
perekonomian adalah masalah mikroekonomi, yaitu menyangkut distribusi produksi,
dan alokasi konsumsi serta masalah makroekonomi yaitu menyangkut pengangguran,
inflasi, kapasitas produksi, serta pertumbuhan ekonomi.
2.
Sistem Perekonomian
suatu negara berkaitan dengan siapa pelaku ekonomi (pemerintah atau bukan)
serta bagaimana keputusan ekonomi diambil. Apakah melalui perencanaan terpusat
atau mekanisme harga.
3.
Pandangan-pandangan
tentang peran pemerintah dalam perekonomian dewasa ini semakin konvergen
(cenderung mendekat satu terhadap yang lain). Secara umum saat ini diakui
swasta harus mengambil peran utama dalam pasar. Namun, bila terjadi kegagalan
pasar dan pemerintah berpotensi dapat memperbaiki kegagalan tersebut, maka
sudah sepatutnya pemerintah memperbaiki kegagalan tersebut sepanjang diyakini
mampu mengatasinya.
4.
Pendekatan ilmiah
menjamin kesimpulan yang ditarik dari suatu analisis yang bersifat sahih.
Sedangkan kita tahu bahwa analisis sektor publik terdiri dari empat tahap,
yakni deskripsi kegiatan pemerintah dalam perekonomian, telaahan konsekuensi
dari penerapan kebijakan tersebut, tinjauan atas kriteria keberhasilan
keputusan publik, dan evaluasi atas proses politik yang mengarah pada
pengambilan keputusan tentang kebijakan publik.
Peran
Pemerintah
Ekonomi
publik berkaitan erat dengan pemerintah yang mempunyai kewenangan dalam
menetapkan kebijakan publik. Kebijakan publik diperlukan untuk meningkatkan
kesejahteraan penduduk melalui penyediaan barang-barang publik dan
barang-barang konsumsi lain.Dalam ekonomi publik peran pemerintah sangat
penting. Peran pemerintah tersebut, yaitu:
1.
Fungsi Alokasi
Pemerintah berperan
untuk menyediakan barang dan jasa yang berasal dari sumber daya yang ada dalam
suatu negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.
Fungsi Distribusi
Pemerintah berperan
untuk mendistribusikan sumber daya (barang dan jasa) kepada masyarakat secara
adil dan merata, mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak
serta meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke
kelompok lainnya.
3.
Fungsi Stabilisasi
Pemerintah berperan
muntuk menciptakan keadaan yang aman dan nyaman dalam kehidupan bernegara demi
terciptanya kondisi masyarakat yang sejahtera.
Kebijakan
Publik
Pemerintah
juga berperan dalam menetapkan kebijakan dalam membagi peran pemerintah dan
sektor privat dalam upaya penyediaan barang dan jasa. Kebijakan pemerintah atau
kebijakan publik merupakan segala sesuatu yang
dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh pemerintah, mengapa suatu kebijakan harus
dilakukan dan apakah manfaat bagi kehidupan bersama harus menjadi pertimbangan
yang holistik agar kebijakan tersebut mengandung manfaat yang besar bagi
warganya dan berdampak kecil dan sebaiknya tidak menimbulkan persoalan yang
merugikan, walaupun demikian pasti ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan,
disinilah letaknya pemerintah harus bijaksana dalam menetapkan suatu kebijakan
(Thomas Dye, 1992; 2-4).
Kebijakan publik sangat berkait
dengan administasi negara, yaitu ketika public
actor mengkoordinasi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan tugas dalam
rangka memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat melalui berbagai kebijakan
publik/umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan negara. Terdapat 3 (tiga)
rangkaian kesatuan penting didalam analisis kebijakan publik yang perlu
dipahami, yaitu formulasi kebijakan (policy formulation), implementasi
kebijakan (policy implementation) dan evaluasi kebijakan (policy
evaluation).
Barang Publik
Salah
satu peran pemerintah melalui kebijakan publik yaitu, menyediakan barang publik
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Paul A. Samuelson merupakan
ekonom pertama yang mengembangkan teori barang publik mendefinisikan barang publik, atau yang ia
sebut "konsumsi kolektif ", yaitu
... [Barang]
yang semua menikmati kesamaan dalam arti bahwa konsumsi masing-masing individu
semacam lead yang baik untuk tidak atau pengurangan konsumsi individu lain dari
yang baik ...
Barang publik bersifat non-rivalrous dan tidak dapat dikecualikan. Non-persaingan
berarti bahwa konsumsi baik oleh satu individu tidak mengurangi ketersediaan
untuk dikonsumsi oleh orang lain, dan tak dapat dikecualikan berarti bahwa
tidak ada yang dapat dikecualikan secara efektif dari menggunakan baik. Barang publik
memiliki aspek nonexcludability yang
berarti bahwa biaya menjaga dari memanfaatkan barang dan jasa adalah mahal. Barang publik
masalah juga erat kaitannya dengan eksternalitas-eksternalitas
kompleks multilateral yang biasanya disertai dengan free rider yang merupakan
masalah
yang terjadi pada barang dan jasa yang bersifat non-saingan dan tidak bisa
dikecualikan.
Jadi, barang publik merupakan barang konsumsi
bersama dimana semua masyarakat dapat mengkonsumsinya tanpa adanya suatu
pengorbanan dan tanggung jawab secaar langsung akan kerusakan. Barang publik
hanya dapat disediakan oleh pemerintah, dimana pemerintah tidak meminta
kompensasi secara langsung kepada masyarakat yang mengkonsumsinya. Barang
public memiliki sifat tidak ada persaingan dan tidak ada pengecualian. Non
persaingan berati konsumsi oleh satu
individu tidak mengurangi ketersediaan untuk dikonsumsi oleh orang lain, dan
tak dapat dikecualikan berarti bahwa tidak ada yang dapat dikecualikan secara
efektif menggunakan barang tersebut.
Kebalikan dari barang publik adalah barang swasta, dimana terdapat pengecualian
terhadap konsumsi barang tersebut. Penggunaan barang publik secara
bersama-sama tersebut menimbulkan eksternalitas baik positif
ataupun negatif.
Non-excludable
Bisa dikecualikan
|
||
Private goods Swasta barang
food, clothing, cars, personal electronics makanan, pakaian, mobil, elektronik pribadi |
Common
goods ( Common-pool
resources ) Barang
umum ( common-kolam
sumber )
fish stocks, timber, coal stok ikan, kayu, batu bara |
|
Non-rivalrous Non-rivalrous
|
Club goods Klub barang
cinemas, private parks, satellite television bioskop, taman pribadi, televisi satelit |
Barang
publik
free-to-air television, air, national defense free-to-air televisi, udara, pertahanan nasional |
Contoh umum barang publik meliputi: pertahanan, kembang api, mercusuar, udara bersih dan lingkungan barang, dan informasi, seperti pengembangan perangkat lunak, penulis, dan penemuan. Penegakan hukum, jalan, perpustakaan, museum, dan
pendidikan yang umumnya merupakan klasifikasi sebagai barang publik, tetapi mereka secara
teknis diklasifikasikan dalam hal ekonomi sebagai kuasi-publik barang karena
dikecualikan.
Eksternalitas
Eksternalitas merupakan biaya atau
manfaat tidak menular melalui harga yang terjadi oleh pihak yang tidak setuju dengan
tindakan yang menyebabkan biaya atau manfaat. Eksternalitas
ada dua macam, yaitu eksternalitas negatif atau biaya eksternalitas, yaitu tindakan dari suatu
produk pada konsumen yang membebankan efek samping negatif pada pihak ketiga,
atau disebut "biaya social”. Sedangkan eksternalitas
positif atau manfaat eksternalitas, yaitu manfaat yang diterima oleh pihak
ketiga karena suatu proses produksi. Dalam kasus
eksternalitas negatif dan positif, harga di pasar yang kompetitif tidak
mencerminkan seluruh biaya atau manfaat dari memproduksi atau mengkonsumsi
produk atau jasa. Juga, produsen dan
konsumen tidak mungkin menanggung semua biaya manfaat dari kegiatan ekonomi,
dan terlalu banyak atau terlalu sedikit barang akan diproduksi atau dikonsumsi
dalam hal biaya keseluruhan dan manfaat bagi masyarakat.
Contoh eksternalitas negatif yaitu,
timbulnya polusi dan pencemaran air yang dirasakan oleh manusia, hewan dan
tumbuhan. Biaya bersama menurunnya kesehatan dan vitalitas yang disebabkan oleh
merokok dan / atau penyalahgunaan alkohol. "Biaya" di
sini, adalah bahwa memberikan kesejahteraan sosial yang minimal. Para ekonom lebih
sering mengaitkan masalah ini dengan kategori moral hazard, bahwa
pihak terisolasi dari risiko mungkin berperilaku berbeda dari cara mereka jika
mereka sepenuhnya terkena risiko. Sebagai contoh,
seorang individu dengan asuransi terhadap pencurian mobil mungkin kurang
waspada tentang mengunci mobilnya, karena konsekuensi negatif dari pencurian
mobil adalah (sebagian) ditanggung oleh perusahaan asuransi. Contoh dari eksternalitas positif, yaitu peningkatan pendidikan individu dapat
membawa manfaat masyarakat yang lebih luas dalam bentuk ekonomi yang lebih
besar pada produktivitas , tingkat
pengangguran rendah, mobilitas rumah tangga yang lebih besar dan tingginya
tingkat partisipasi politik.
Kegagalan Pasar
Kegagalan pasar adalah situasi dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang
dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana
inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang
diinginkan. Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :
1.
Monopoli atau dalam kasus lain yaitu penyalahgunaan dari kekuasaan
pasar dimana "sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh
signifikan pada harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa
dikurangi dengan menggunakan undang-undang anti-trust.
2.
Eksternalitas, terjadi dalam kasus dimana "pasar tidak dibawa
kedalam akun dari akibat aktivitas ekonomi di dalam orang luar/asing." Ada
eksternalitas positif dan eksternalitas negatif.
3.
Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan publik seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi
sarang nyamuk diserahkan pada pasar, maka jauh lebih sedikit sarang yang
mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik,
negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk
membayar pada barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari
eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).
4.
Informasi asimetris atau informasi yang tidak sempurna. Informasi asimetris
terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi yang lebih
banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya para penjual yang lebih tahu
tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi ini tidak selalu terjadi
dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas mungkin mengetahui
bagaimana mobil tersebut telah digunakan sebagai mobil pengantar atau taksi,
informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana pembeli memiliki informasi
lebih baik dari penjual merupakan penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan
kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate membeli rumah ini
mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah tersebut dibandingkan anggota
keluarga yang ditinggalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar